Saya sering
banget mempertanyakan rencana Tuhan untuk saya dan keluarga. Kenapa begini,
kenapa nggak begitu. Tapi ternyata Tuhan sangat murah hati, saya aja yang suka
emosi dan nggak sabaran. Mulai sekarang saya benar-benar harus sering mengucap
syukur karena Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi kami.
Setelah
mengalami keguguran spontan di awal tahun, tak disangka-sangka Tuhan kembali
mempercayakan seorang anak kepada kami.
Jadi awal tahun
itu setelah balik ke Jakarta dari cuti tahun baru, saya langsung memeriksakan
kondisi kandungan ke dr. Arman, spesialis kandungan yang saya pilih untuk
pemeriksaan pertama sewaktu testpack menunjukkan hasil positif. Saat periksa
saya tahu calon anak saya udah nggak ada, tapi dr. Arman pura-puranya ingin memsatikan
lagi. Saya cuma mau tahu kondisi rahim saya apa perlu tindakan kuretase atau
nggak, karena saya ingin segera melakukan program lagi. Syukurlah dari hasil
pemeriksaan ternyata saya mengalami abortus spontan yang nggak perlu kuretase.
Kondisi rahim saya bersih dan boleh langsung usaha untuk hamil lagi.
Waktu itu saya
tanya apa perlu meminum vitamin kesuburan? Eh, dokter malah ngetawain saya,
katanya, “Ini kemarin kamu bisa hamil kan, jadi nggak perlu dulu minum-minum
obat penyubur.” Ya alasan saya tetap di dr. Arman selain karena tempat praktik
yang dekat, juga karena beliau selow abis.
Selalu mengatasi kekhawatiran saya. Wajar kan, namanya juga hamil pertama.
Dokter saat itu hanya menyarankan waktu berhubungan kalau mau program.
Syukur yang tak
terhingga kepada Tuhan karena bulan Februari saya langsung telat menstruasi.
Saya nggak sabar untuk langsung pakai testpack, dan bahagia banget pas saya
lihat garis kedua meskipun masih samar-samar (lihat deh gambar TP yang bawah, bahkan garis keduanya nggak tertangkap lensa kamera).
Trauma? Nggak
bisa dipungkiri saya lebih waspada setelah keguguran yang saya alami. Paranoid
juga. Tiap mau buang air kecil saya selalu ketakutan akan pendarahan. Meski
begitu, lama-lama saya sadar sebaiknya saya pintar-pintar mengelola pikiran
untuk selalu positif. Terima kasih juga untuk anak saya yang nggak henti-hentinya
membantu dan bekerja sama dengan ibumu ini.
Tulisan ini
selain sebagai pengingat bagi saya, mudah-mudahan juga bisa memberikan semangat
bagi wanita-wanita hebat lain yang sedang menunggu kehadiran anak. Sedikit
banyak saya tahu rasanya ditanya-tanya sudah hamil belum, diragukan niatnya
untuk punya anak, mengharapkan sesuatu yang nggak diketahui kepastiannya, dan
sedihnya kehilangan.
Mungkin kalian
akan bilang, “Ya kamu gampang cerita begini karena udah berhasil, coba kalau
belum.” Well, saya mungkin sok tahu tentang perjuangan untuk memiliki seorang
anak. Tapi sebagai seseorang yang juga pernah ada di posisi “berusaha” saya
ingin mengatakan, “Percayalah, Tuhan pasti akan memberikan rejekinya di waktu
yang tepat. Tuhan selalu punya rencana yang terbaik buat kita. Believe in Him,
believe in your partner, believe in yourself, don’t give up!
No comments:
Post a Comment