HOME      ABOUT      CONTACT      INSTAGRAM

Tuesday, August 9, 2016

Until Our Next Hello, Japan! #GianinJapan Travel Diary Part 3


Hari ketiga (3/7/2016), kami berencana bangun lebih awal untuk bisa menikmati Arashiyama Bamboo Path yang sepi. Kami kan travellers yang “selow” banget, nggak pernah kejar-kejaran sama matahari, dan biasanya ngurus rumah dulu sebelum pergi main. Jadi hari ini kami semangat bangun lebih pagi. Apartemen lumayan dekat dengan Arashiyama Park (Bamboo path termasuk juga di kawasan itu), cukup dengan 30 menit berjalan kaki (kurang lebih 3 km), sudah termasuk ngaso ngambil foto Katsura River dan jalanan Arashiyama yang cantik. Kalau mau sewa sepeda juga boleh, harganya sekitar 700 yen kalau nggak salah.

Arashiyama Bamboo Path



Arashiyama Bamboo Path juga icon Kyoto yang populer dan wajib didatangi. Kita bisa berjalan menyusuri hutan bambu yang cantik sambil mendengar sayup-sayup suara burung. Calming! 
Tempat ini sebenarnya mengingatkan saya pada bamboo forest di Desa Tradisional Penglipuran, dekat rumah saya. Cuma bedanya, di Penglipuran bamboo forestnya kurang dikelola dengan baik. Coba dibikin bamboo path mungkin akan sama cantiknya ya!


Keluar dari hutan bambu, kami berjalan berkeliling melihat rumah-rumah dengan desain yang masih tradisional. Ada beberapa ryokan, tapi saya kok nggak menemukan pemandian umum ya. Mungkin saya nyarinya memang kurang niat :).
  

Yasaka Shrine



Berangkat pagi membuat kami punya banyak waktu untuk jalan-jalan. Tetep setelah masak makan siang dan istirahat kami memutuskan mengunjungi kuil lain di daerah Gion yaitu Yasaka Shrine. Masih dengan bus andalan, bus nomor 3, kami menuju downtown menjelang sore. Gion dan Yasaka Shrine letaknya kira-kira hanya 2 km dari Shijo Kawaramachi.


Yasaka Shrine adalah salah satu dari beberapa kuil di Kyoto, yang juga disebut Gion Shrine. Arsitekturnya hampir sama dengan kuil Shinto lainnya. Ohya, festival musim panas di Jepang akan dimulai semingguan lagi, jadi hari itu kami melihat beberapa pemuda dan pemudi berkumpul melakukan persiapan. Di Gion sendiri akan dilangsungkan Gion Matsuri, yang berpusat di Shijo.



Nishiki Market



Hari keempat (4/7/2016) di Arashiyama-Kyoto, kami memutuskan untuk jalan-jalan santai saja di downtown. Hari ini kami berburu Okonomiyaki dan mengobati rasa penasaran kami tentang kuliner di Nishiki Market. Sebelumnya, kami pernah mampir ke Nishiki Market di sore hari, eh ternyata toko-toko kebanyakan sudah tutup. Jadi, bagi kamu yang ingin ke Nishiki Market, sebaiknya sekitar jam 12 karena di jam ini semua toko sudah buka.
Nishiki Market adalah “all in one place to go shopping” di Kyoto. Mulai dari foods, dried foods, fashion, beauty, utilities ada di sini. Tempat ini biasanya jadi andalan kalau ingin berburu oleh-oleh. Selain banyak pilihan, harganya pun cenderung terjangkau.

 
Akhirnya kamipun menemukan tempat makan Okonomiyaki yang representatif di area Nishiki Market, namanya Mr. Young Men. Dengan harga satu porsi rata-rata 800 yen, kami sudah bisa menikmati set Okonomiyaki yang enak dan mengenyangkan. Makan Okonomiyaki, checked!



Selebihnya kami berkeliling retail store di jalanan Shijo dan berakhir dengan satu tentengan besar H&M. Hahahah travelling belum lengkap tanpa shopping kali ya :’) .

Matsuo Taisha


Nggak kerasa hari ini hari terakhir kami di Arashiyama. Di hari kelima ini (5/7/2016), pagi-pagi kami mengunjungi kuil dekat apartemen, Matsuo Taisha. Sekalian kami ingin mencoba DIY Yukata yang sudah saya siapkan. Meskipun modelnya nggak sama persis, tapi tetep cantik lah ketika kami pakai. Berasa orang Jepang meskipun cuma sekejap :D.


Kinkaku-ji Temple



Biar nggak nyesel, kami berusaha memanfaatkan waktu semaksimal mungkin mengunjungi semua tempat “wajib” di Kyoto. Sebelum pulang, kami mengunjungi tempat wisata terakhir, Kinkaku-ji Temple. Hari ini saya juga ketemu bibi yang kebetulan sedang tugas ke Osaka. Sekalian aja saya seret ikut ke Kinkaku-ji.


Kinkaku-ji adalah kuil Budha yang sangat populer dan termasuk yang paling ramai. Kinkaku-ji yang berarti paviliun emas adalah kuil yang berlapis emas yang di bangun di tengah kolam besar. Arsitekturnya memang cantik dan megah, nggak heran kalau kuil ini selalu ramai dipenuhi wisatawan.




Sebelum kesorean, kami segera menuju Kyoto St. untuk mengejar kereta cepat ke Kansai International Airport (KIX). Semingguan ini benar-benar fun dan memorable. Banyak jalan, banyak melihat kebiasaan orang-orang Jepang, banyak mengamati sistem dan tata kota di Jepang, banyak foto-foto dan banyak belanja juga, hahaha. Sebenarnya masih ada beberapa daerah yang belum dikunjungi dan to do list yang belum kesampaian. Mudah-mudahan nanti saya punya kesempatan lain untuk bisa kembali mengunjungi Jepang.


See you on another hello!



Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

2 comments:

  1. bamboo path ya..kalau di tempatku namanya barongan..bukannya bagus malah serem

    ReplyDelete
    Replies
    1. ih bagus tau wiiinn...kalau dikelola dengan baik.

      Delete