HOME      ABOUT      CONTACT      INSTAGRAM

Friday, June 10, 2016

Kiehl's Turmeric & Cranberry Seed Energizing Radiance Masque Review

Saya percaya untuk mendapatkan kulit yang cantik dan sehat itu butuh ketelatenan dan usaha, nggak bisa instan. Semua butuh proses yang mensyaratkan kita untuk sabar. Selain cerdas memilih skincare pagi dan malam, untuk menghasilkan kulit yang glowing baiknya sih kita melakukan perawatan wajah tambahan. Bisa ke klinik kecantikan atau kalau seperti saya yang masih takut facial treatment di klinik bisa melakukan perawatan sendiri di rumah.  Salah satu treatment rutin yang saya lakukan satu sampai dua kali seminggu : maskeran.

Seneng banget, minggu kemarin Kiehls Turmeric&Cranberry Mask yang saya beli di Marsella Shop (IG @marlimandar) sampai dengan cepat dan selamat. Akhirnya pas weekend saya langsung coba masker baru dari Kiehl's ini.

Sebelumnya saya sudah pernah coba masker ini kurang lebih tiga kali pakai, dari sample yang saya dapat waktu berkunjung ke Kiehl's boutique (thanks to Mr. Abie for introducing me this great mask). Karena selama tiga kali pemakaian saya cukup terkesan dengan hasilnya, sayapun memutuskan untuk membeli full size nya.

 "our -instant facial- brightens and energizes the look of dull, fatigued skin to restore a healthy, rosy appearance. Formulating with Cranberry and Turmeric this invirogating formulation helps to visibly even the look of skin tone, while crushed Cranberry Seeds gently exfoliate for smoother, brighter, illuminated looking skin"

The ingredients are...

Turmeric
Turmeric  (Kunyit) diketahui kaya akan antioksidan, telah lama digunakan untuk menjadikan kulit lebih cerah

Cranberry Seed Extract
Cranberry Seed Extract (ekstrak/minyak biji Cranberry) mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan biji Cranberry mengeksfoliasi secara alami

Masker ini memiliki aroma kunyit yang sangat kuat. However, I love It! Teksturnya mirip clay dan kita bisa dengan mudah menemukan biji-biji Cranberry lunak di dalamnya. Saya mengoleskan tipis-tipis saja. Saya rasa pemakaian masker ini lumayan irit kok karena sedikit saja sudah bisa mengcover seluruh wajah.


30 detik pertama setelah dioleskan merata, saya merasakan sensasi hangat di wajah saya. Mirip luluran rempah-rempah atau kalau habis diolesin spa oil. Saya sih suka! Saya diamkan sepuluh menit atau sampai maskernya kering dan saya nggak bisa senyum lagi kemudian saya bilas sambil scrubbing biji Cranberrynya.
Hasilnya? Pertama yang saya suka adalah wajah saya terasa bersih. Kedua, saya merasa wajah saya jadi terlihat cerah dan sehat. Jangan lupa habis maskeran lanjutkan dengan hydrating toner, serum, dan moisturizer.
Happy masking!



Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Thursday, June 2, 2016

Vitacreme B12 Day Cream Sun Protection Review


Step yang paling nggak boleh dilewatkan saat menjalankan ritual skincare pagi adalah pemakaian sunscreen. Sayangnya, banyak orang termasuk saya yang suka malas dan men-skip langkah ini. Pikir saya "ah nggak terlalu ngaruh dan bikin muka berminyak". Ternyata oh ternyata, memasuki usia pertengahan antara kepala dua dan tiga saya pun merasakan akibatnya. 

Sebelumnya, saya memilih memakai pelembab pagi yang sudah mengandung SPF 15 UVA/UVB. Biar praktis. Males banget mengaplikasikan skincare berlapis-lapis di pagi hari. Belum lagi kalau buru-buru. Namun setelah merasakan sendiri betapa teriknya matahari sekarang ini, saya merasa agak was-was. Benar saja, lama kelamaan saya baru sadar kalau bintik hitam di wajah saya mulai terlihat. No way! Saya harus segera melakukan pencegahan agar keteledoran ini nggak bertambah parah. 

Untuk cuaca di Indonesia yang mataharinya bersinar sepanjang tahun, sangat disarankan untuk menggunakan sunscreen (sun protector/sunblock) dengan SPF 30 ke atas. Apa sih arti SPF pada sunscreen? SPF itu adalah seberapa kekuatan sunscreen untuk melindungi kulit kita dari paparan sinar matahari, UVA atau UVB. 

Sinar UVA inilah yang dapat memicu penuaan dini dan munculnya bintik hitam karena dapat merusak kolagen. Kalau UVB dapat menyebabkan kulit kemerahan dan terbakar. Radiasi sinar UVA jauh lebih kuat dari UVB, dan nggak bisa terhalang pakaian, awan, maupun objek lain. Nah, kalau tanda +++ itu artinya seberapa kuat si sunscreen melindungi kita dari sinar UVA.

Bulan lalu, Sociolla mengirimkan freebies Vitacreme B12 untuk dicoba. Salah satunya adalah Day Cream Sun Protection yang memiliki SPF 30+++ perlindungan UVA dan UVB. Pas banget untuk memenuhi kebutuhan kulit saya menghadapi serangan radiasi sinar matahari.


"Vitacreme B12 Day Cream Sun Protection is a day cream with sun protection to help preventing premature ageing and wrinkles caused by sun exposure"

Tepat seperti deskripsinya, sunscreen ini bisa mencegah penuaan dini dan kerutan akibat paparan radiasi sinar matahari. Sebetulnya produk ini adalah day cream  yang sekaligus berfungsi sebagai sun protector. Jadi buat kalian yang malas melakukan banyak step di pagi hari, bisa pakai ini sebagai pelembab sekaligus sunscreen. 

Sebetulnya saya berharap banyak pada produk ini. Tapi entah kenapa setelah seminggu rutin saya pakai, muncul jerawat kecil di area pipi dan dahi. Nggak banyak dan ganas, lebih seperti komedo yang keluar jadi jerawat. Prediksi saya sih mungkin karena teksturnya yang creamy kurang cocok buat kulit saya. Kalau tipe kulit sensitif kombinasi cenderung acne prone seperti saya, kayaknya lebih bijak kalau pakai produk yang water based dan teksturnya lotion. 

Tapi banyak teman-teman blogger lain yang juga udah coba produk ini bilang kalau this product works on them! Jadi tetep ya, produk bagus juga harus disesuaikan dengan kondisi dan tipe kulit kita. Jadi, sepertinya saya nggak akan pakai sunscreen ini tiap hari, hanya di waktu tertentu saja pas kegiatan outdoor.

Yang saya suka dari produk ini adalah meskipun teksturnya cream, tapi pas dipakai hasilnya lumayan nggak berminyak. Selain itu cepat menyerap di kulit juga. Yang saya nggak suka adalah wanginya yang cukup kuat dan warnanya yang pink.

Kalau ingin mencoba, Vitacrema B12 Day Cream Sun Protection ini bisa dibeli di Sociolla seharga IDR 269.900. Jangan lupa pada saat checkout ketikkan kode voucher saya PUTU50 untuk diskon IDR 50.000 (minimal pembelanjaan 200.000, hanya sekali pakai).


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Places in Yogyakarta I Never Get Bored of

Beberapa kali mengunjungi Yogyakarta, tapi sepertinya saya nggak akan menolak ajakan untuk mengunjungi lagi tempat-tempat ini...

1. Candi Prambanan

Terakhir kali saya mengunjungi kompleks Candi Prambanan di tahun 2013 untuk menonton Sendratari Ramayana (Ramayana Ballet). Nggak banyak berubah, saya masih dibuat terkagum-kagum dengan arsitekturnya yang menawan. Dengan tiket masuk seharga IDR 30.000 (IDR 50.000 untuk tiket terusan ke Candi Ratu Boko), saya puas berkeliling dan mengambil foto. Meskipun benar kata teman saya bahwa susah banget mengcapture kecantikan dan kemegahan Candi Prambanan dalam foto-foto amatir saya. Waktu terbaik mengunjungi Candi Prambanan memang adalah pagi hari (buka sekitar jam 9 pagi), atau sore, karena di siang hari cuacanya terik banget.

2. Keraton Yogyakarta

Tempat ini yang juga biasa disebut Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, adalah komplek bangunan khas berarsitektur Jawa yang saat ini masih berfungsi sebagai tempat kediaman Sultan. Selain bisa melihat konsep dan arsitektur "istana" Jawa, kita juga bisa melihat pagelaran seni seperti wayang kulit, tari tradisional, gamelan, dan lain-lain dengan jadwal yang sudah ditetapkan (seinget saya setiap weekend di jam-jam tertentu). Seru sih, berhubung semakin hari saya semakin tertarik dengan kultur masyarakat Indonesia zaman dulu, jadi saya sangat menikmati mendengar cerita dari ibu pemandu wisata keraton. Tiketnya pun sangat murah, IDR 5.000 untuk wisatawan lokal.

3. Candi Keraton Ratu Boko

Ini kunjungan kedua saya. Dibandingkan Candi Prambanan, Candi Keraton Ratu Boko menurut saya pemugarannya belum sempurna. Padahal ya ampun dari segi lokasi strategis banget. Keraton megah yang terletak di perbukitan dengan pemandangan langsung ke pedesaan. Saya bisa membayangkan dulu para keluarga raja mandi sambil menikmati pemandangan yang luar biasa cantik. 
Tiket masuknya sama dengan Candi Prambanan, IDR 30.000, tapi kita bisa membeli tiket terusan seharga IDR 50.000. Kalau membeli tiket terusan, biasanya disarankan pada sore hari karena pemandangan sunset di sini sangat cantik dan menjadi incaran para fotografer. Tuh kan, bisa dibayangkan gimana menyenangkannya tinggal di keraton yang dulunya berdiri di sini. 
Lokasi ini juga asik untuk piknik, atau bagi yang ingin romantic dinner juga bisa mencoba restaurant dengan light city view!
Favorit lah! 

Ini adalah tiga tempat mainstream favorit saya di Yogyakarta. Masih banyak tempat-tempat lain yang menarik dikunjungi dan juga instagram-able. Next time semoga bisa menjelajahi satu per satu.
Kalau kalian sudah kemana saja di Yogyakarta?


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+