HOME      ABOUT      CONTACT      INSTAGRAM

Monday, February 29, 2016

How I Stop Using Doctor's (Dermatologist's) Skincare Part #2


Menyambung cerita tentang usaha saya menghentikan pemakaian skincare dokter as I told you on my previous post, here I tell you the tips that work on me. Read too long story would be boring, so I split it into two.

Tekad saya benar-benar sudah bulat untuk berhenti memakai skincare dokter. Saya mencoba menghentikan pemakaian night cream sebelum akhirnya tiga hari kemudian wajah saya bruntusan. Yang saya maksud dengan bruntusan di sini, tiba-tiba permukaan wajah saya nggak rata, muncul biang keringat kecil dimana-mana. Karena ketakutan, sayapun mengurungkan niat dan kembali memakai night cream dari dokter.

Setelah browsing sana-sini dan sedikit gambling, saya mencoba trik baru. Saya akan menghentikan pemakaian skincare dokter sedikit demi sedikit. Saya ingin membiarkan kulit saya pelan-pelan beradaptasi. Beginilah steps yang saya lakukan.
  • Menghentikan pemakaian night cream, saya mulai dari mencampurnya dengan night cream lain (saya pakai Aloe Vera Shooting Day Lotion dari The Body Shop karena sudah akrab dengan kulit). Setelah terbiasa dan nggak bruntusan, sayapun memakai night cream secara bergantian setiap hari, sampai sedikit demi sedikit saya perlama waktu pemakaian Aloe Vera Lotion (sampai 3 hari berbanding 1 hari).
  • Setelah kulit benar-benar terbiasa dan nggak bruntusan, sayapun berani memikirkan untuk mengganti face wash. Pilihan pertama saya tetap jatuh pada The Body Shop. Setelah browsing, tipe kulit saya adalah kulit sensitif yang gampang banget tersumbat pori-porinya jadi lebih baik memakai water based and non-comedogenic skincare. Akhirnya setelah pertapaan panjang, saya memilih Seaweed Deep Cleansing Face Wash. Untuk berjaga-jaga, saya menyiapkan The Body Shop Tea Tree Oil untuk dioleskan pada jerawat yang nanti tiba-tiba muncul.
Sampai tulisan ini dibuat, sudah dua setengah bulan saya berhenti memakai skincare dokter secara total. Syukurlah kulit saya mulai bisa beradaptasi dengan baik, dan sekarang saya mulai memikirkan untuk mencari serum dan night cream yang sesuai.

Oh ya, untuk mencegah komedo berkembang menjadi jerawat, saya melakukan scrubbing satu sampai dua kali seminggu. Ditambah mengoleskan jeruk nipis/lemon lima belas sampai dua puluh menit sebelum mandi minimal dua hari sekali . It does work! Selain itu, saya masih menyimpan night cream dari dokter untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba muncul jerawat membandel karena efeknya yang sama seperti obat jerawat.

Semoga kulit saya benar-benar bisa beradaptasi dengan baik ya! Bagi yang ingin mencoba, tetap harus mengenali kondisi dan jenis kulit masing-masing karena cocok di saya belum tentu cocok untuk orang lain.

Rasanya nggak sabar menyusun skincare wishlist!


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Sunday, February 28, 2016

How I Stop Using Doctor's (Dermatologist's) Skincare Part #1


Saya sangat mengerti kalau semua wanita pasti ingin punya kulit wajah yang bebas masalah. Dan anehnya kita nggak pernah puas. Awalnya cukup nggak jerawatan, lalu ingin bekas jerawat hilang, kemudian ingin putih bercahaya, dan seterusnya. Sekarang, trend perawatan kulit ternyata sudah banyak berubah. Kalau dulu semua orang berebut mencari produk pemutih, sekarang beralih ke perawatan dokter kulit. Saya adalah salah satu pengguna skincare dokter kulit yang lagi niat-niatnya berhenti. Kenapa akhirnya memutuskan untuk berhenti?

Saya sebenarnya termasuk yang kulit wajahnya nggak terlalu bermasalah. Kalau muncul jerawat, cepat hilang. Tapi selepas SMA wajah saya dipenuhi jerawat kecil yang datang silih berganti dan meninggalkan bekas di pipi. Karena nggak sabaran, sayapun memutuskan berkonsultasi dengan salah seorang dokter spesialis kulit rekomendasi keluarga dan teman-teman. Dokter bilang muka saya dipenuhi komedo yang jika terinfeksi akan muncul menjadi jerawat kecil. Kemudian saya diberikan satu set perawatan wajah mulai dari face wash, toner, day cream, dan night cream. Ajaib, jerawat kecil saya menghilang, tapi muncul masalah baru. Kulit saya yang sudah sensitif menjadi makin sensitif dan gampang memerah. Apalagi kalau terkena sinar matahari, benar-benar nggak nyaman. Saat saya konsultasikan, kata dokter saya harus mengaplikasikan day cream tiga sampai empat kali sehari. Wow, ribet!

Karena nggak puas sayapun tergoda untuk pindah ke salah satu klinik kecantikan populer (kalau saya sebut inisialnya pasti pada langsung tahu). Banyak testimoni bagus membuat saya optimis dan berharap banyak. Satu bulan pertama semuanya begitu sempurna. Wajah saya lebih cerah, dan sensitivitas kulit saya berkurang. Tapi setiap bulan saya harus kembali untuk melakukan konsultasi. Di tiap konsultasi dokterpun mengganti kombinasi skincare yang katanya untuk menangani permasalahan kulit saya. Harga skin carenya sih affordable, tapi biaya konsultasinya benar-benar bikin kantong bolong. Bisa membayangkan kan kalau tiap bulan harus bolak-balik konsultasi ditambah gonta-ganti skincare. Sampailah pada suatu waktu dimana kulit saya breakout parah. Jerawat sebesar kacang hijau muncul di sekitaran dahi sampai ke leher. Panik kan! Itu pertama kalinya saya punya jerawat sebesar dan sebanyak itu. Dengan putus asa saya balik lagi dengan tekad setelah jerawat hilang saya akan menghentikan petualangan saya di klinik ini.

Dengan susah payah akhirnya wajah saya bersih dari jerawat. Dan seperti janji sebelumnya, saya menghentikan perawatan di klinik itu. Sayapun menyadari perubahan warna kulit wajah saya yang semakin aneh (beda banget dengan kulit badan), dan makin pekatnya warna rambut halus di wajah.

Saya lalu memutuskan untuk kembali ke dokter kulit lama saya, dengan melakukan sedikit modifikasi. Saya hanya memakai face wash dan night cream saja mengingat masalah utama saya adalah komedo yang menyumbat pori-pori. Dan kombinasi ini berhasil!


Thanks God saya bertemu dengan The Body Shop Aloe Vera Shooting Day Lotion. Lotion yang saya fungsikan sebagai daycream ini akhirnya menjadi andalan saya. Teksturnya yang ringan nggak menyumbat pori dan cocok banget untuk kulit sensitif saya. Dari sini kemudian saya belajar memahami apa yang kulit wajah saya mau dan apa yang sebaiknya dihindari. Banyak teman bilang kulit wajah saya terlihat sehat dan nggak ada masalah. Lalu kenapa dihentikan?

Sebetulnya di dalam hati saya memiliki kekhawatiran sendiri tentang pemakaian skin care dokter. Alasan utamanya adalah takut ketergantungan, takut kalau saya hentikan kulit langsung breakout, dan khawatir akan efek samping ketika saya hamil nanti (wanita hamil disarankan untuk tidak menggunakan skincare dokter karena khawatir dengan kandungan bahan kimianya). Jadi saya terus mencari-cari alternatif yang bisa saya lakukan untuk segera menghentikan pemakaian skincare dokter ini. 

bersambung...


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Friday, February 26, 2016

Lembongan Tour

What is more exciting than travelling with your old friends to a place you never visit. Then you 're laughing at same old jokes, remembering all the silliness you’ve done and talking about what you’ve been done all this time.
Got two sunny days from these all-day-long-rainy-days, I felt so blessed. Then with all of my curiosity I went to Nusa Lembongan.

An island that is still in Bali Province, Nusa Lembongan is only 8 km square. It can be reached only by boat in approximately 30 minutes. Quite crowded as a small island, Nusa Lembongan gives us an exciting experience while visiting it. I’m sure you’ll never get bored of Bali, but visiting Nusa Lembongan is definitely a good deal and you’ll be amazed to find the “mini Bali”.

Stepping in Nusa Lembongan I felt...

BALI! The local people are Balinese. There are no significant differences except I saw tourists almost in every places. And I smell sea everywhere!


What I did in Nusa Lembongan...

MOTORCYCLING
Most people used motorcycle as the main transportation that make us easier to look around, explore the island and reached many places efficiently. But don’t forget to put your sunblock before exploring!

MANGROVE TOUR
Spending about 30 minutes to go around mangrove that are planted to prevent abration, pretty fun. We paid IDR 100.000 for the boat tour. The weather were hot and the sun kissed my skin perfectly so It was calming to see greens that hide us enough from the sun.

SNORKELING
The favorite activity that most people do in Nusa Lembongan is snorkeling! One of the most looking for are seeing Manta in Manta Bay. We were quite lucky that the Manta made an appearance in front of us although not all of us saw them. I was so lucky to see colorful fishes and a group of dolphin! 
Just a reminder, It would be better to prepare yourself well, because you may get seasick like I did. Oh my, I can’t swim and we’re gonna snorkeling in a bay that has huge waves?


I visited beaches and iconic spots like...

KUNING BRIDGE
a bridge that connect Nusa Lembongan to Nusa Ceningan. It’s only one tiny lane, so to cross it you must wait a little to take your turn.

DREAM BEACH
My favorite beach! It has clear white sands and deep blue sea. Very photogenic! You would not get bored to be there. It was so magical to feel the wind blow your hair while smelling the sea. Your eyes would be satisfied to see a wonderful view while letting your skin touched by the water and the sand.

SUNSET BEACH
No much differences, beaches here are beautiful as well. Although It was named “sunset”, we decided not to wait for the sunset there.

SUNSET POINT
Pretty cool place to watched the sunset while chit chatting, toast your beer, and sang some songs.

PANORAMA POINT
If you love to see the view of the whole island from the top, this place would suits you well!


In Nusa Lembongan I stayed at...

I chose It because of the great review at Trip Advisor. And I proved It right! The owners were really nice. We took a package that they offered include room, boat from Sanur (return), motorcycle (with gasoline),  and snorkeling for only IDR 300.000 each. Such a great deal! I was satisfied that the room were clean and comfortable. Definitely will come back!
my balcony view
My travel must brings...



My Samsung NX 3000, sunnies, Vaseline healthy sunblock, face lotion with SPF (Aloe Vera Shooting Lotion SPF 15 from The Body Shop did a great work!), Banana Boat After Sun Aloe Vera Gel, and you may need mosquito repellent!  


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Thursday, February 4, 2016

What's Inside My Sociolla Pink Box : Sensibio H2O Micellaire!


Meskipun rutinitas saya nggak menuntut untuk selalu memakai make up, tapi cleansing adalah bagian yang  pantang saya lewatkan saat menjalankan skin care routine. Saya percaya, cleansing adalah part yang sangat penting untuk menjaga kebersihan kulit wajah sekaligus menghindarkan kita dari masalah-masalah kulit yang bikin galau. Sehari-hari, biasanya saya memakai cleansing milk sebagai andalan, karena selain membersihkan, juga nggak membuat kulit saya yang sensitif ini jadi kering.
Untuk yang memiliki kulit sensitif seperti saya, memang gampang-gampang susah memilih cleanser yang nggak bikin kering tapi tetap ampuh mengangkat kotoran di wajah. Apalagi saat memakai waterproof make up, saya sering kesulitan menemukan cleanser yang nggak bikin kulit wajah saya perih, terutama di area yang super sensitif seperti mata.
Belakangan, saya sering banget membaca review tentang Bioderma Sensibio H2O Micellaire. Bak gayung bersambut, beberapa minggu yang lalu datanglah sebuah pink box dari Sociolla dengan Sensibio H2O Micellaire di dalamnya!

Sensibio H2O Micellaire (atau yang lebih dikenal dengan cleanser) adalah micellar water pertama yang dianggap paling sesuai untuk kulit. Kalau kamu pernah membaca, lapisan kulit terluar kita yaitu epidermis, dilapisi oleh lapisan air dan lemak yang disebut dengan hydrolipid film yang berfungsi menjaga kulit agar tetap lembab dan melindungi kulit dari bakteri dan jamur. Sensibio H2O Micellaire memiliki kandungan yang sama dengan penyusun hydrolipid sehingga secara alami dapat membantu meregenerasi hydrolipid film.
Sensibio H2O Micellaire bisa digunakan untuk wajah dan mata. Miccelaire ini cocok untuk kulit sensitif karena fragrance-free, alcohol free, paraben-free, dan hypoallergenic.
Awalnya saya masih ragu untuk mencoba cleanser yang mirip-mirip dengan face toner ini. Tapi karena penasaran, akhirnya saya coba juga. Ternyata Sensibio H2O Micellaire lumayan menyamankan saat digunakan. Ada sensasi dingin yang bikin seger dan ampuh membersihkan waterproof make up di area mata. Sepertinya memang betul micellar water ini diformulasikan untuk kulit sensitif, karena saya nggak merasakan perih atau kulit ketarik-tarik.
Karena saya orangnya nggak puasan kalau belum memijat-mijat wajah dengan milk cleanser, setelah memakai Sensibio H2O Micellaire saya mengaplikasikan milk cleanser lagi. Padahal sih seharusnya nggak perlu memakai cleanser lain, bahkan nggak perlu dibilas. Surprisingly ternyata memang sudah nggak ada lagi sisa make up (bahkan bedak) tertinggal. Ini nggak melebih-lebihkan lho! Mudah-mudahan untuk pemakaian seterusnya tetap ampuh ya, jadi saya nggak perlu lagi bingung mencari make up cleanser untuk kulit sensitif saya. Meskipun micellar water ini memang untuk digunakan setiap hari, untuk saat ini saya lebih memilih menggunakannya kalau sedang memakai full make up saja.

Bagi kamu yang ingin mencoba Bioderma Sensibio H2O Micellaire tapi bingung mau beli di mana, langsung saja klik Sociolla.com. Kamu bisa search by brand "Bioderma" atau by department "Make Up - Make Up Remover". 
Good news for you karena saya masih punya voucher Sociolla sebesar IDR 50.000 yang bisa kamu pakai untuk pembelanjaan pertama. Tinggal masukan PUTU50 pada saat checkout dan voila! Potongan ini berlaku untuk pembelanjaan minimal IDR 200.000, tapi nggak bisa digabungkan dengan promo lainnya ya.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+