HOME      ABOUT      CONTACT      INSTAGRAM

Wednesday, January 20, 2016

Ubud, My Vitamin Green


Lebih suka ke pantai atau ke gunung?
Ada yang bilang orang-orang extrovert dan aktif cenderung suka dengan pantai. Sebaliknya orang introvert, tenang, dan damai cenderung menyukai pegunungan.
Belakangan saya lebih happy kalau jalan-jalan ke pegunungan, padahal saya orangnya nggak tenang sama sekali dan cenderung aktif. I prefer highland vitamin than vitamin sea!
That’s why Ubud become one of my favourite places in Bali to visit.

Terakhir saya ke Ubud kira-kira setahun yang lalu. Ubud nggak banyak berubah, masih sebuah daerah cantik di Kabupaten Gianyar yang penuh dengan wisatawan. Memang agak macet mengingat musim liburan belum betul-betul lewat. Saya malah jadi berpikir mungkin akan lebih asik kalau kendaraan roda 4 disediakan central parking , jadi Ubud nggak penuh. Lagipula jalanannya kecil dan sebetulnya enak banget digunakan untuk berjalan kaki. Cukup disediakan sepeda gratis untuk berkeliling menikmati Ubud yang rindang dan hijau.

Berkeliling Ubud nggak butuh budget yang besar, kecuali kamu memang berencana menikmati fine dining di restoran-restoran otentik berstandar internasional.
A half day visit with quite low cost? Here’s my itinerary.

Rice Terrace, Tegalalang


Sudah masuk daerah Tegalalang, tapi saya akan tetap ngotot memasukannya ke dalam “half day Ubud visit” package karena jaraknya yang hanya 15 menit perjalanan. It’s a famous place with beautiful rice terrace view besides one in Jatiluwih, Tabanan. Kamu bisa lunch sambil melihat pemandangan sawah yang bikin adem, berkeliling sambil melihat aktivitas penggarapan sawah (bagi kamu yang jarang atau nggak pernah melihat sawah), atau membeli kelapa muda langsung dari petani. It’s free for taking pictures or strolling around the rice terrace. You only have to pay the parking retribution.

Bali Pullina Agrotourism

Sudah mulai banyak bermunculan agrowisata di Bali. Mungkin pada bosan juga ya ke pantai terus. Bali Pulina saya lihat lebih seperti ladang yang dikemas informatif. Salah satu yang saya perhatikan di sini adalah kita bisa melihat proses pembuatan kopi mulai dari yang masih berbentuk buah, proses sangrai di tungku kayu, pemilihan rempah, sampai terseduh menjadi secangkir kopi yang nikmat.

Masuk ke Bali Pulina, saya membayar IDR 100.000 untuk bisa menikmati coffee experience dan suasana agrowisata yang menyenangkan. Harga tiket tersebut juga termasuk snack dan satu set tester kopi (dan teh). Kamu bisa mencicipi delapan varian minuman mulai dari authentic Balinese black coffee, white coffee, pure cocoa, sampai ginger tea yang menjadi favorit saya. Tapi ternyata di sini yang menjadi favorit para penikmat kopi adalah kopi luwak yang bisa dipesan secara terpisah. Menyeruput kopi sambil disuguhi pemandangan yang cantik dan adem, such a combo! Kamu yang hobi berfoto juga bisa berselfie ria karena Bali Pulina menyediakan signature venue yang berbentuk dek kapal.



Bukit Campuhan

Checkpoint terakhir, bukit cinta yang sangat populer di kalangan anak muda. Entahlah kenapa disebut bukit cinta, padahal bukit ini lebih cocok digunakan untuk tracking dan jogging. Pemandangannya super oke, hijau dimana-mana. Saya melihat banyak wisatawan dan masyarakat sekitar yang memanfaatkan tracknya untuk jogging sore itu.
Jalan masuk menuju bukit ini agak tersembunyi  di Jalan Raya Campuhan. Agar tidak tersesat, sebaiknya kamu bertanya pada warga sekitar sana ya!


Selesai sudah misi setengah hari saya di Ubud. Selalu menyenangkan melihat bagaimana Bali bisa menjadi  tempat yang nyaman bagi banyak orang. Semoga masyarakat Bali sadar betapa beruntungnya kita sudah dititipkan alam yang luar biasa cantik (tanpa make up tanpa sulam alis), jadi nggak susah kalau hanya mengelola sampah dengan baik tanpa lupa ikut meneruskan dan menjadi bagian dari kebudayaan kita.

Oh ya, nggak lupa saya menawarkan untuk mencicipi kuliner lokal Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku, di Jalan Raya Kedewatan Ubud.




Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

2 comments:

  1. iiyaaa akuuu juga sukaa bangeet ubud ~ gak perna bosen naik speda ksna mski trackny sulit bgt ~ tp klo d dpt view nya aduh cpek"my brsa trbayar <3

    ReplyDelete