HOME      ABOUT      CONTACT      INSTAGRAM

Saturday, December 12, 2015

Weekend Gateaway #2 : Tjikini Sedap Rasa Sagala


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api,
Yang menjadikannya abu.

Aku Ingin
Sapardi Djoko Damono

Saya tersenyum ketika membaca bait puisi yang tertera pada menu di kedai itu. Sore menjelang malam, akhirnya saya dan teman-teman mampir di Tjikini Sedap Rasa Sagala (orang-orang suka menyebutnya Tjikini Cafe / Kedai Tjikini / Tjikini 17). Kedai ini terletak di Jalan Cikini 17, pada deretan cafe-cafe bergaya vintage . Malam itu malam minggu, kami memutuskan untuk mendapatkan quality time kami di kedai yang bangunannya membawa saya kembali ke masa-masa konolialisme. Saya sebut kedai karena interiornya sederhana, tapi sukses menimbulkan kesan nyaman.


Kenapa Tjikini Sedap Rasa Sagala?
Tjikini bisa menyediakan hampir semua syarat yang diajukan ketika kita ingin memilih tempat hangout. Adalah tempat bagi mereka yang suka kesendirian sambil menikmati suasana kedai vintage yang nyaman, tempat bagi mereka para pencinta kopi, tempat para sahabat yang menghabiskan waktu menceritakan nostalgia sambil ngemil jajanan tradisional, sampai menjadi tempat para eksekutif muda melepas suntuk dengan berbagi lelucon selepas jam kantor.

The foods and beverages are...
Tjikini menyediakan mulai dari kopi dari berbagai daerah, teh, sampai minuman tradisional seperti wedang jahe dan kunyit asem. Untuk makanan seluruhnya adalah makanan khas Indonesia, beserta kudapan-kudapan yang rasanya cukup enak.  

Must bring items...
Notebook to write your stories, book and ipod when you want to make a little peace in mind, and camera! to take some pics.

Will go back?
YES!


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Friday, December 11, 2015

Sociolla December Surprise!


Hallo!
Masih ingat review saya tentang  pink box pertama dari Sociolla? Saya pun sudah melakukan first trial makeup menggunakan produk-produk dalam pink box tersebut, dan hasilnya sangat memuaskan!

Banyak orang kurang merasa nyaman membeli kosmetik secara online. Alasannya mudah dipahami, “nggak bisa nyobain langsung” atau “takut warnanya nggak cocok”. Sebaliknya, saya lebih memilih berbelanja kosmetik secara online. Alasan utama tentu karena menghemat banyak waktu, dan banyak produk makeup bagus yang nggak ada di toko fisik tapi tersedia online.

Salah satu kelebihan belanja online bagi saya adalah bisa memilih-milih produk sambil menimbang-nimbang dengan leluasa dan nggak diburu-buru.  Kalau belanja di toko biasanya kan suka ketemu shop assistant yang persuasifnya berlebihan atau malah nggak kooperatif. Kadang kita suka membeli sesuatu yang sebetulnya nggak terlalu kita butuhkan hanya untuk menghindar dari “kejaran” mbak-mbak/mas-mas shop assistant yang uniknya kalau kita pergi dengan tangan kosong kadang suka melemparkan pandangan yang kurang mengenakkan.

Dan kemudian saya menemukan Sociolla! Big thanks to Sociolla yang membuat belanja kosmetik jadi begitu mudah dan menyenangkan. Saya bisa berlama-lama menimbang dan memikirkan produk apa saja yang akan saya beli tanpa khawatir menyakiti hati para shop assistant. Saya bisa berpikir lebih jernih, membeli yang benar-benar saya butuhkan, bukan hanya karena emosi sesaat atau karena dipakai mbak makeup demonstrator jadi terlihat bagus. Bahkan saya bisa terlebih membuat wishlist produk  untuk kemudian dipertimbangkan akan dibeli atau tidak.


Supporting Hari Belanja Online Nasional yang dimulai tanggal 10-12 sampai 12-12, Sociolla memberikan diskon up to 40% untuk lebih dari 50 brands! 
Aaanndd surprisseee! Kamu bisa menggunakan kode promo PUTU50 saat checkout untuk mendapatkan potongan harga sebesar IDR 50.000 (minimum pembelanjaan IDR 250.000). 
Ayo segera realisasikan wishlist kamu karena kode promo ini berlaku hanya sampai 31 Januari 2016.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Sunday, December 6, 2015

Weekend Gateaway #1 : How Far Can You Go?


Bicara tentang bepergian, secara umum ada dua tipe orang. Pertama, yang pergi dulu baru memikirkan rencananya bagaimana dan apa yang mau dikerjakan, dan kedua , yang perlu waktu lama untuk menyusun rencana sebelum memutuskan untuk pergi.

Saya adalah tipe orang kedua. Meskipun suka mengikrarkan diri sebagai orang yang spontan, tapi kenyataan jauh berbeda dengan ekspektasi. Bepergian, berlibur, adalah hal yang akan saya persiapkan dari jauh-jauh hari. Butuh alasan yang sangat kuat bagi saya untuk memutuskan pergi. Bepergian tanpa rencana yang matang? Hampir bisa dipastikan saya akan batal berangkat.

Hal yang nggak biasa terjadi dua weekend yang lalu. Saya membuat keputusan tanpa berpikir rumit berhari-hari seperti biasanya untuk pergi ke Bandung lalu ke Jakarta. I repeatedly told myself, “I have to do this!” Dari Surakarta saya menempuh hampir enam jam sebelum akhirnya sampai di Bandung saat matahari sudah terbenam. Waktu perjalanan yang cukup lama mengingat besok paginya saya sudah harus kembali lagi ke Jakarta. Ngapain semalam saja di Bandung?

Ini kali pertama setelah sekian lama saya mengambil keputusan tanpa berpikir terlalu ribet. Ketika ditanya kenapa, saya nggak bisa mencari-cari alasan penting agar semua ini masuk akal. Saya hanya bilang “because I wanted to! And there were friends that miss me and I wanted to meet them so bad”. “For the sake of my happiness”. Percaya atau nggak rasanya menyenangkan. Sekali-kali bukanlah ide yang buruk untuk melakukan sesuatu tanpa berpikir rumit dan merencanakan terlalu banyak.


Minggu pagi kami habiskan dengan brunch di Two Hands Fvll coffee, sebuah breakfast-cafe and coffee shop yang cukup populer di Bandung. Buka dari jam 07.00 - 20.00, tempat ini menawarkan konsep yang warm and homey. Berlokasi di Jalan Sukajadi 198A Bandung, sedikit susah menemukan tempat ini karena selain menurut saya dari luar tampilannya kurang tampak seperti coffee shop juga tertutupi oleh kendaraan-kendaraan yang terparkir di depannya.


How're the foods? B.O.C #breakfastofchampion, Dong Ding Tea, a slice of Oreo Layer Cake, overall they're good! Berhubung ada sebagian makanan yang menggunakan bacon, just in case yang dalam kepercayaanmu haram, sebelumnya kamu bisa request untuk menggantinya dengan yang halal.

Tentu saya akan merekomendasikan Two Hands Fvll Coffee sebagai salah satu tempat brunch yang wajib didatangi. Terutama untuk orang-orang seperti saya yang selama ini susah banget mencari tempat breakfast yang enak dan nyaman sekalian menghabiskan waktu di pagi hari. Selain Foods and Beverages yang enak, tempat ini memberikan kesan homey yang bikin saya betah berlama-lama disana. Setiap sudutnya juga menarik bagi kamu yang hobi food-photography atau selfie(?). Tempat ini bisa jadi salah satu alternatif untuk meeting, reuni, mencari inspirasi untuk tugas-tugas yang menumpuk (wifi available!), atau sekadar mengobrol santai bersama sahabat. Harganya? Reasonable, IDR 50.000 - 100.000 per person.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Sunday, November 29, 2015

Happy Wedding Zein & Dania!

Finally, one of my very best friend was getting married (28.11.2015). Then I decide to wrote him a letter.

I still remember how you told me about would not marry until 30. How your perspective about marriage, about getting child without marry (yes, you mean adoption!). You love cute child but you didn't like the idea about making commitment in marriage. How you're very passionate about your plans, your carier, and your argument that marriage could only become an obstacle of your success.

How funny,
Then you met her. Suddenly what had been in your mind turned over. You started to count her as your future. You thought about having plan together with her. Reach your dream with her by your side. Live together, raise children. Then you know she's the only one that would makes your life complete. Either good or bad, both of you would walk the path, together.
Love is magical, isn't it?

I'm very happy for you both.
Marriage is not only the world of you two. It's not only about happily living together.
It's bulding a bridge between each other family. It's connecting two very different cultures. It's about seeing your wife's/husband's face everyday and are not getting bored. It's accepting your partner's in his/her worst. It's facing problems together and are not being hopeless.
Marriage is not an obstacle. It should lift up each other's quality of life. It strengthens each other. It never cuts each other's wings, on the contrary It supposed to makes you fly higher.

Happy Married Life for you two,
we hope many happiness find you in every corner of the world as you begin your new life together.


PS : Many thanks to PopYourHeart for making our gift memorable.



Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Wednesday, November 25, 2015

Rumah Teh Ndoro Donker : Make Tea, Make Time, Make Talk


“A cup of tea would restore my normality."

[Hitchhiker's Guide to the Galaxy, Screenplay]"
 
Douglas Adams

Berbeda dengan kebanyakan teman saya yang merasa belum lengkap kalau memulai hari tanpa secangkir kopi, saya lebih memilih menjadi seorang “tea-person”. Bukan berarti saya minum teh setiap hari, hanya saja saya lebih menikmati teh daripada kopi.

Beberapa waktu lalu saya menghabiskan akhir pekan di Rumah Teh Ndoro Donker, yang berlokasi di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, kurang lebih satu jam perjalanan dari Surakarta ke arah Cetho. Berbeda dengan coffee shop, tea house memang lebih tidak populer dan jarang dijumpai di tengah kota. Budaya minum teh mungkin dirasa sangat kuno dan tidak menarik.

Di Indonesia sendiri, tradisi minum teh sebetulnya telah ada sejak zaman kolonial Belanda. Teh pertama kali dibawa ke Indonesia oleh Dr. Andreas Kleyer (Dutch) sebagai tanaman hias. Awalnya memang tradisi minum teh hanya dilakukan oleh kaum bangsawan, namun seiring berjalannya waktu, kebiasaan minum tehpun meluas di masyarakat. Salah satu yang menjadi tradisi di Indonesia adalah Teh Poci, tradisi minum teh yang diseduh di poci dengan ditambahkan gula batu tanpa diaduk. [Sumber]

Rumah Teh Ndoro Donker dikelilingi oleh perkebunan teh yang menyejukan pandangan mata. Rumah teh di daerah pegunungan adalah kombinasi yang sangat memuaskan dan nagih. Selain pemandangan yang indah, udara yang segar membuat saya betah berlama-lama disana. Kebetulan juga waktu saya kesana sedang turun hujan. Nggak deras, tapi cukup untuk menciptakan suasana romantis. Teh, buku, hujan rintik-rintik, teman, dan obrolan hangat, this is too good to be true!


Teh yang disajikan di Ndoro Donker ada beberapa macam. Mulai dari yang biasa, special tea, sampai premium tea. Kita bisa membeli per cup atau satu tea-pot. Favorit saya adalah Earl Grey Tea (teh hitam yang diberi minyak bergamot), aromanya kuat dan rasanya enak! Selain teh, disediakan juga makanan berat seperti sop buntut, ayam bakar, dan beberapa kudapan tradisional teman minum teh. Surprisingly, the price is very affordable! Rata-rata harga teh hanya Rp15.000 – 20.000 per cup atau Rp45.000 – 60.000 per pot. Untuk makanan harganya mulai dari sepuluh ribu rupiah.

Such a nice place to make peace of our mind on weekend. I’ll defininety go back again! 

Rumah Teh Ndoro Donker
Jalan Afdeling Kemuning 18
Karanganyar-Surakarta
Telp. 085879794235 atau 082136510600


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Tuesday, November 24, 2015

Got My Pink Box from Sociolla


Masih dalam rangka melengkapi makeup kit, belakangan saya jadi suka gatel browsing-browsing beauty webstore. Selain Luxola, kompetitor lainnya untuk beauty webstore di Indonesia adalah Sociolla (stands for Social Bella). Udah banyak banget sih yang mereview tentang kedua webstore ini, apalagi Sociolla. Akhirnya sayapun terpancing untuk sign up dan voila! saya mendapat voucher pembelian pertama sebesar delapan puluh ribu rupiah (minimum pembelanjaan 300 ribu) yang bikin saya langsung heboh pilih-pilih makeup, kemudian berakhir membeli:
  1. The Body Shop Aloe Vera Night Cream 15 ml
  2. Make Over Liquid Eyeliner
  3. Make Over Trivia Eye Shadow - Emperor Brown
  4. The Face Shop Lovely ME:EX Design My Eyebrow - Dark Grey (05)
  5. Blink Charm Eyelashes - Sweet Classic 02

All items above only cost me Rp247.000 (Total 327 ribu dikurangi voucher pembelian pertama 80 ribu). Hemat banget kan!

Bagi yang belum pernah mendengar tentang Sociolla, hal-hal ini mungkin bisa jadi pertimbangan kamu kenapa makeup shopping di Sociolla bisa banget jadi pilihan :

  • Produk yang dijual di webstore Sociolla dijamin 100% original dan sudah teregister di BPOM. Jadi kita nggak perlu khawatir lagi masalah keaslian produk. Ditambah harganya yang terjangkau dan discounts (also vouchers!) yang bisa kita manfaatkan.
  • Order processing time-nya cepat! Dari placing order sampai terkirim cantik di alamat saya hanya membutuhkan waktu tiga hari kerja.  
  • They came with very cute pink box! Ciri khas yang unik ini menurut saya menjadi salah satu keunggulan Sociolla. Packagingnya lucu membuat kita merasa seperti mendapatkan kado. They know well that women always love to get a gift. Apalagi konon kalau COD di area Jakarta, paket kita akan diantar oleh kurir yang memakai suit lengkap : jas, kemeja pink, dasi, with pink-box-motor delivery. Karena keunikan ini banyak orang kemudian gemes ingin merasakan Sociolla Shopping Experience.
  • They have Beauty Journal (on webstore) yang berisi tips-tips kecantikan, do and don’ts, sampai rekomendasi beauty products.
  • Sociolla juga mengadakan Sociolla Soiree, event offline semacam arisan dimana kita bisa berdiskusi tentang produk makeup dan mendapat tips langsung dari para beauty blogger dan makeup expert. How to join? Bisa dengan menjadi Diamond Clique (exclusive membership called Beauty Clique, read here) atau ikut giveaway.
So, how about getting your first pink box?


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Sunday, November 15, 2015

Pay It Easy with Mandiri e-cash


*this is not a sponsored post*

“Beberapa hari yang lalu akhirnya saya nyerah juga untuk nggak beli baju di COTTONINK. And It’s 15% cashback with Mandiri e-cash!”

Pertama kali saya mencoba menggunakan produk e-cash dari Mandiri, saya merasa "Wah! praktis banget!". e-cash adalah uang elektronik yang menggunakan teknologi aplikasi di ponsel. Jadi meskipun nggak punya rekening di Bank Mandiri, kita tetap bisa memanfaatkan fasilitas e-cash dengan hanya bermodalkan nomor ponsel. Ini seperti kita menyimpan uang di ponsel yang bisa kita bawa kemana-mana tanpa ribet.

Saya adalah tipe orang yang nggak suka bawa uang cash banyak karena nggak bisa lihat cash nganggur di dompet. Biasanya saya memilih membawa kartu ATM dan kalau belanja menggunakan metode transaksi debit. Tapi dengan e-cash saya nggak perlu membawa-bawa kartu ATM yang rawan nyelip, jatuh, atau hilang, cukup saya download aplikasi e-cash di ponsel dan voila! kantong uang elektronik siap digunakan.

Pengisian e-cash relatif mudah. Mulai dari pengisian tunai di teller, melalui mesin ATM, e-banking, sms banking, sampai pengisian dengan menggunakan kartu kredit. Dan nggak terbatas harus dari rekening Bank Mandiri.



Banyak transaksi bisa kita lakukan dengan menggunakan e-cash mulai dari pembayaran (listrik, tiket, kartu kredit), pembelian pulsa, pembayaran toko (praktis banget buat belanja online!), sampai bisa tarik tunai juga! Kalau ketinggalan kartu ATM tinggal pakai rekening ponsel. Sesama pengguna juga bisa saling kirim e-cash lho! Memudahkan banget kalau tiba-tiba di depan kasir uang kita kurang, kita bisa minta dikirimkan e-cash saat itu juga jadi barang incaran tetap selamat (asal merchantnya menerima pembayaran dengan e-cash ya!).



Hal lain yang saya suka dari e-cash adalah discounts! Who can resist discounts? Banyak merchant memberikan promo diskon untuk pembayaran dengan menggunakan e-cash. Termasuk webstore favorit saya, COTTONINK! Sampai 31 Desember 2015, bayar menggunakan e-cash kita bisa mendapatkan cashback 15% (maksimal cashback 50.000 rupiah).

Tertarik menggunakan e-cash?

more info visit website Bank Mandiri

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Thursday, November 12, 2015

Candi Cetho : Another Gem in Central Java

Menelusuri Karesidenan Surakarta, sampailah saya di Candi Cetho yang berdiri kokoh di kaki Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar. Pemugaran yang kurang sempurna tidak menghilangkan kesan megah pada arsitekturnya. Candi Cetho yang berkultur Hindu, diyakini dibangun pada masa-masa akhir Kerajaan Majapahit. Melihat Candi Cetho, saya nggak ragu lagi kalau arsitektur candi-candi di Indonesia memang sangat luar biasa dan unik.


Sudah dua kali saya mengunjungi Candi Cetho. Pertama untuk sembahyang dan yang kedua untuk menikmati hawa pegunungan dan kabur dari panasnya Surakarta. Saat kunjungan pertama, saya beruntung bisa langsung bertemu dengan seorang bapak warga Dusun Cetho yang kemudian mengantarkan dan menemani saya sembahyang. Ternyata tepat di kunjungan kedua saya, dilaksanakan upacara Dawuhan (upacara dalam rangka memohon kelancaran air) di Sendang Pundi Sari.

3 things unforgettable about Candi Cetho :

1. The Architecture.

Candi Cetho memiliki arsitektur yang sangat unik. Banyak bagian yang sekilas hanya seperti tumpukan batu biasa tapi ternyata menyerupai kura-kura raksasa (diduga lambang Kerajaan Majapahit).

2. The Trip!

Kurang lebih 45 kilometer ke arah Barat Surakarta, saya harus menyiapkan stamina penuh kalau ingin berkendara ke Cetho. Sepuluh kilometer terakhir saya disuguhkan pemandangan pegunungan yang luar biasa cantik, kebun teh (beserta tea house-nya), dan udara yang super segar. Jalannya nggak usah ditanya lagi, belak-belok dengan tanjakan dan turunan yang menantang ditambah ukuran jalan yang nggak terlalu lebar.


3. The Weather.

Saya suka banget udara pegunungan. Apalagi kemarin kali kedua saya ke Cetho udaranya berkabut. Dingin, berkabut, hujan rintik-rintik, (romantic enough?). Enak banget deh kalau duduk di komplek candi sambil membaca buku favorit atau sekadar mengobrol santai dengan teman-teman.



So, would Candi Cetho be one of your destination while visiting Surakarta? It definitely could be a choice for you who want to escape for a moment from your routine.

More info about Candi Cetho here.

*Photos by : Fuad Zainuddin and me.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Wednesday, November 11, 2015

My First Experience : Shop Luxola.co.id


Tiba-tiba saya kepikiran untuk beli kuas makeup akibat feed Instagram yang belakangan isinya #ibuibuhot yang suka kasi tips dandan yang simpel dan mereview affordable makeup yang minta dibeli banget. Akhirnya sayapun terpengaruh untuk mulai (lagi) nyicil beli makeup. Saya mulai dari yang menurut saya paling esensial untuk aplikasi makeup : kuas makeup.

Setelah browsing sana sini, akhirnya saya menemukan webstore yang menjual kosmetik dan perawatan tubuh lumayan lengkap dan banyak direview (salah satunya oleh kak Lizzie Parra di sini) : Luxola.


Pucuk dicita, ulampun tiba, kebetulan pas saya udah ngebet banget beli kuas makeup, Luxola mengadakan promo up to 40% untuk produk Ecotools dan Real Technique. FYI, keduanya adalah brand makeup tools yang paling banyak direkomendasikan. Sebagai pemula, akhirnya saya membeli Ecotools Stiplling Brush (karena banyak yang mereview sebagai kuas multifungsi) dan RT Shading Brush (untuk aplikasi eyeshdow atau shading).


Berbelanja di Luxola relatif mudah. Kita hanya perlu sign up dan mengisi data required kemudian cari produk yang diinginkan melalui katalog yang bisa dipilih berdasarkan katagori atau brand. Free shipping untuk order 200 ribu ke atas! Selain itu kita juga bisa pilih free sample, asik kan!

Meskipun pengirimannya relatif lama (5 hari kerja dari verifikasi pembayaran), order saya sampai dengan selamat, dan packingnya juga aman.  Re-shop at Luxola? Definitely would be my choice if they gives extra discount!

NB : Luxola nggak pakai jasa pengiriman sejuta umat (PO* / JN* / TI**), dan kebetulan banget saya dapet kurir yang nggak sopan, jadi sedikit nggak nyaman. Mungkin lain kali saya harus request terlebih dahulu ke customer service-nya Luxola yang sangat kooperatif untuk mempertimbangkan pilihan ekspedisi yang ingin saya gunakan.

*UPDATE!
Setelah post ini saya mendapat respon yang sangat baik dari customer service Luxola. Bukan hanya meminta maaf atas ketidaknyamanan yang saya alami, tapi juga langsung menindaklanjutinya. Baru saja saya ditelepon perusahaan pengiriman yang digunakan (Pand* Logistic) yang juga memiliki itikad sangat baik kepada pelanggan. Mereka meminta maaf dan akan mengevaluasi performance pegawainya. Overall saya puas banget sama shopping experience kali ini!


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Saturday, November 7, 2015

Start Your Day with Greens!

my morning routine
Hello, this is my first post after decided moving to [dot] com.
Sudah lama saya ingin sharing an healthy habit yang sedang saya coba jalankan.

"Start your day with greens."
Semenjak pindah ke Surakarta, saya mulai mengubah menu sarapan dari susu kedelai ke green juice. Dari kecil, saya terbiasa sarapan dengan menu roti dan susu. Menurut saya bagus banget sih, soalnya saya jadi nggak ngantuk kalau ikut pelajaran pagi di kelas.
Kurang lebih setahun lalu, saya resmi mengganti susu sapi dengan susu kedelai karena sih katanya susu sapi sudah nggak begitu bermanfaat bagi tubuh di atas umur duapuluh tahun. Jadi saya memutuskan menggantinya dengan susu kedelai yang lebih rendah lemak dan kaya serat. Susu kedelai juga bagus untuk meningkatkan kesuburan lho!
Nah, belakangan saya suka terpengaruh feed instagram tentang healthy lifestyle, salah satunya mengkonsumsi buah dan sayur dalam bentuk cold pressed juice. Jujur saya nggak terbiasa dengan katering, dan it will cost too much kalau saya membeli raw juice yang dijual di pasaran. Saya pun memutuskan untuk mencoba mengganti susu kedelai dengan segelas jus (saya pilih green juice).
Kenapa green juice?
Alasan pertama simple, karena saya penasaran apa benar sayuran diminum bisa terasa enak. Dalam mindset saya sayuran itu ya enaknya dibikin capcay. Alasan kedua, saya sering membaca kalau green juice banyak banget manfaatnya. Selain untuk detoksifikasi juga menambah energi, menjaga berat badan ideal (dipercaya untuk weight loss juga!), dan anti inflamasi. Kulit kita pun jadi awet muda dan glowing kalau rutin mengkonsumsi jus (greens better) setiap pagi.
Mulailah saya browsing sana sini mencari resep yang mudah dipraktikkan dan bahannya bisa saya dapat di sini. Di Surakarta agak susah sih mencari sayuran yang biasa digunakan dalam resep yang saya temukan di Pinterest atau lifestyle blog. Jadi saya suka modifikasi sendiri bahan-bahannya.
Saya mau share resep green juice yang dua bulan ini saya minum tiap pagi. Suka bolong sih kalau kehabisan bahan-bahan, atau kadang saya ganti ke buah potong.



Resep 1
Sawi hijau (caisim)/ Pok Choy, Nanas, Pear/Apel/Melon, air secukupnya, es batu (opsional)
Ini resep andalan saya. Semua bahannya gampang banget didapat. Bahkan kalau kehabisan apel/pear, rasanya tetap enak. Dari beberapa kali percobaan, paling enak kalau pakai nanas madu (atau Sunpride) dan apel Granny Smith. Dan sawi hijau lebih menguatkan rasa daripada pok choy, rasanya jadi lebih kuat yang menurut saya lebih enak.
Resep 2
Selada, Nanas, Apel Granny Smith, Parsely (opsional untuk menambah rasa), air secukupnya, es batu (opsional).
Resep ini baru saya berani coba setelah sukses dengan sawi+nanas. Ternyata, enak banget! Selada memang enak sih dimakan mentah, tapi saya pikir rasanya akan hambar dan nggak sekuat sawi hijau. Pertama kalinya nambahin Parsely, dan rasanya seperti nambahin jahe. Buat yang nggak suka rasa yang kuat, lebih baik eliminasi Parsely. Tapi dari resep yang saya baca, lemon, jahe, atau parsely selain menguatkan rasa juga berfungsi untuk detoksifikasi.
Memutuskan untuk rutin mengkonsumsi green juice ternyata memang butuh pengorbanan lebih. Selain harus pintar-pintar mengendalikan diri pas belanja di supermarket, saya juga harus rajin-rajin mencoba resep baru supaya nggak bosan.
Di Surakarta beli sayur dan buah-buahan dimana?
Sampai saat ini saya biasanya mendapatkan bahan-bahan jus di Carrefour atau Pasar Gede. Pasar Gede lengkap banget lho! Kamu bisa menemukan buah-buahan dari yang lokal sampai impor. Selain buah, sayuran juga tersedia lumayan lengkap bahkan umbi bit juga dijual disana.

Mudah-mudahan dengan "start my day with greens" badan saya bisa lebih fit, terus kulit bisa glowing dan awet muda ya!

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+